Jumat, 05 Agustus 2016

Senja Termakan Malam

Berjalan-jalan diantara butiran awan melayang, membuat rasa lelah tak pernah terasa. Kedua kakiku berujung keram saat tiba di kamar pink yang aku desain sendiri.

Menggembirakan hari ini, tidak ada hal yang aku suka dibandingkan hari ini. Senja mendatangiku, sambil melambaikan tangan, berpamit, dan esok bakal ketemu lagi.


Suasana Kota Malang masih seperti biasa, bising, dan terlalu bising. Tidak ada aturan pemerintah yang mampu membungkam ambisi warganya untuk tetap setia pada keheningan.

Malam, datanglah kepadaku. Peluk aku dengan rasa dinginmu. Sehingga aku bisa merasakan hakikat hatiku yang semakin lama semakin dingin. Tidak ada lagi yang peduli dengan tanganku yang memerlukan genggaman.

(Baca : Filsafat dan Jurnalisme)

Tuhan, kau apakan lagi dunia ini, hingga aku mulai tidak memahami apa yang Tuhan gambarkan. Aku hanya makhlukmu yang membutuhkan kasihmu. Melalui kedua orang tuaku, semua itu aku rasakan.

Malang, 6 Agustus 2016

Tidak ada komentar:

Posting Komentar